Ratusan corak adat dan budaya menulis kesan di setiap sudut permukaan air bumi dari Sabang hingga Merauke, memperkenalkan identitas sebagai bayangan di balik setiap daerah di Nusantara. Ragamnya pun sukses mempengaruhi mantan Ibu Negara Siti Hartinah, atau lebih akrab lagi sebagai Ibu Tien Soeharto, untuk menggagas pembangunan Taman Mini Indonesia Indah atau TMII.
Penjadi dari impian Ibu Negara yang berkeinginan membawa rakyatnya berkeliling kisah Indonesia di satu taman terbuka, TMII lahirlah dan dibuka secara resmi pada April 1975 silam sebagai area pelestari dan pengembang budaya bangsa. Keragaman 33 provinsi Indonesia direpresentasikan dalam miniatur keindahan Nusantara, anjungan daerah, bangunan dan arsitektur tradisional, kesenian daerah, taman rekreasi, serta berbagai macam wahana. 150 hektar lahan dikonversi menjadi panggung seni, rekreasi, dan fasilitas pendidikan untuk pengunjung segala usia.
Sekian decade telah berlalu hingga akhirnya tanggal 1 September 2023, TMII menampilkan wajah baru TMII yang inovatif dan revolusioner. #WajahBaruTMII didukung dengan empat pilar, yaitu green (hijau), inclusive (inklusif), culture (budaya), dan smart (pintar). Pilar hijau di TMII menawarkan eco-park 70 persen luasnya berupa taman hijau dengan emisi rendah.
Pilar inklusif memasukkan seluruh lapisan masyarakat untuk berbagi dalam persembahan kebudayaan, sedangkan pilar budaya menawarkan destinasi pariwisata yang menggambarkan corak budaya dan seni serta menjadikan pengunjung aktor utama dalam setiap kegiatan di TMII. Baru-baru ini, pilar cerdas menambahkan wajah baru TMII melalui penyampaian platform digital yang mudah dan nyaman untuk eksplorasi TMII.